Blog SANDEQNEWS adalah media dan berita serta komunikasi untuk semua bangsa di muka bumi ini. Dilarang Keras Melakukan Hal Yang Dapat Melanggar, terutama dalam berkomentar negatif dan memosting Gambar, baik foto maupun Video yang berbau Fornografi, Rasis, dan SARA. Postingan Melanggar Hukum diluar tanggungjawab SANDEQNEWS. Terima Kasih Telah Berkunjung dan Mendukung Blog Ini.
Kamis, 31 Desember 2020
Selasa, 29 Desember 2020
Rabu, 23 Desember 2020
Minggu, 20 Desember 2020
Lihat Penampakan Kapal Tol Laut di Pelabuhan Majene
Minggu, 08 November 2020
Rabu, 04 November 2020
Sulbar Waspada Covid-19 : Masyarakat Banyak Tidak Pakai Masker, Terpaksa Polres Majene Uar-Uar Lewat Mobile
Tonton Videonya Sampai Habis : Suasana Kota Kabupaten Majene & Pasar Sentral Majene
Senin, 02 November 2020
Artis Penyanyi D'Academi Aty Kodong Pakai Daster "IKUT" Jadi Buruh Bangunan
Makassar– Mungkin saja ada artis yang sudah top di Indonesia yang masih memiliki rasa malu atau gengsi berada dan bergaul di tengah kehidupan kaum bawah yang ada di sekitar lingkungannya. Tapi tidak dengan artis yang satu ini, memang Ia hidup sudah berkecukupan, namun rasa malu itu tidak melekat pada dirinya. Ia tetap bergaul dan bahkan menghibur dengan candaan atau dengan nyanyian, kepada siapa saja yang berteman dengannya. Tak ada rasa malu pada dirinya, itu dikarenakan Ia berasal dari kehidupan yang bisa dibilang sangat miskin di kampungnya, Kabupaten Selayar, Sulawesi Selatan. Selain karena didikan keluarganya, Ia juga selalu tampil ramah tapi tidak juga pemalu. Berani tampil beda. Untuk ke Makassar saja Ia disebut-sebut tak mampu membeli tiket kapal feri apalagi naik pesawat terbang dari Selayar. Takdirlah yang mengantarkan nasibnya berubah drastis, saat Ia memberanikan diri ikut kontes nyanyi yang digelar oleh salah satu stasiun televisi. “Kodong” (kasihan) itulah yang melekat pada dirinya di belakang nama sapaannya, Aty Kodong, setelah terkenal saat dinobatkan sebagai juara dua pada Dangdut Academy yang lebih di kenal dengan D’Academy (DA) tahun 2014 silam. Saat itulah Aty Kodong mulai tenar dan mendapatkan undangan menyanyi di sejumlah daerah di negeri ini. Tidak saja oleh stasiun televisi, namun juga jika ada helat besar dari perusahaan swasta maupun acara seremony lainnya. Tentu saja Aty Kodong mendapatkan bayaran yang tidak sedikit. Dari jerih payahnya itu, kini hidup Aty Kodong sudah lebih berkecukupan. Kemiskinan itu sudah terbayar dengan kehidupannya yang kini berangsur lebih dari cukup. Sudah punya mobil dan rumah. Dalam rekaman video yang direkam oleh tetangganya ke WhatsAap, Sabtu (14/7/2018)sore pukul 17:31, wita, Aty Kodong terlihat memakai baju daster dan bersandal jepit. Tanpa rasa malu Ia ikut (membantu) jadi buruh bangunan, mengangkat campuran semen yang dituang ke dalam ember untuk pengecoran pembanguan di salah satu Masjid yang ada di dekat rumahnya, Aty Kodong tampak terlihat menikmatinya. Tampak ragu berbaur, bahkan Ia terlihat menghibur sejumlah buruh bangunan, dengan berjoget sembari melantungkan sebait lagu. Teman buruhnya itu pun tertawa, dan semakin semangat mengangkat campuran semen. Masjid yang sementara dibangun di kompleks perumahan itu, berhadapan dengan rumah Aty Kodong yang baru dibelinya belum lama ini, di bilangan Jalan Poros Malino, Kabupaten Gowa, Sulsel. Lahir di Tongke, Kab. Selayar, Sulsel, 25 Desember 1987. Ibunya telah meninggal setahun setelah Ia menjadi artis D’Academy. Siapapun yang menyukai acara DA, pastilah menunggu kehadiran Aty Kodong tampil mampu “menghibur”, Aty Kodong memang menjadi perhatian besar pemirsa dan para pecinta dangdut. Aty Koong pernah merilis satu lagu singel berjudul Tak Bisa Lupakan. Aty Kodong maki terkenal dengan goyang gayungnya itu. Selain penyanyi, Dia juga mebintangi beberapa film yang ditayangkan FTV. Seperti, Ayah Ingatlah Aku, Calon Menantu yang Tak Direstui, Kejora 2 Mencari Bintang, Derita Suami Buta Harus Terima Pacar Istri. Kini wanita berusia 31 tahun itu pernah jadi bintang pada kompetisi D’Academi Asia di Indosiar, yang diikuti 4 negara asia© @sandeqnews
Sabtu, 31 Oktober 2020
Nelayan Tangkap Ular Piton Besar di Pinggir Pantai
Majene -- Seorang nelayan di Lingkungan Cilallang, Kelurahan Pangaliali, Kecamatan Banggae, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, menemukan ular dan menangkapnya seorang diri tanpa bantuan siapapun di sekitar proyek reklamasi pantai Cilallang, pada Rabu (28/10/2020) siang, sekira pukul 12:00, waktu Indonesia tengah.
Nelayan yang sehari-hari disapa Pua' Adi itu sudah berusia 60an tahun, namun masih gesit secara fisik walau tubuhnya kurus, namun ia juga berani seperti saat menangkap Ular Piton yang diperkirakan berukuran panjang 3 meter.
Seperti dituturkan Pua' Adi, saat itu ia sedang menaikkan layangannya di tepi pantai di jaan timbunan proyek reklamasi pantai, tiba-tiba melihat seekor ular sedang bergerak di dalam gorong-gorong. Saat itupun terlintas dipikirannya untuk menangkapnya.
Ular Piton dimasukkan ke dalam karung usai ditangkap oleh Pua' Adi. (Foto SANDEQNEWS)"Saya tangkap saat menaikkan layang-layang tiba-tiba saya lihat itu ular di dalam gorong-gorong, jadi saya tangkap," ujar Pua' Adi kepada SANDEQNEWSBlog, Rabu (28/10) petang.
Usai menangkapnya, masyarakat sekitar un menjadi geger dan langsung berkerumun menyaksikan ular tersebut. ada yang menyebut ular itu jadi-jadian, ada pula yang berimajinasi ular itu adalah penjaga kampung Cilallang.
Namun seorang warga bernama Ilham mengatakan, ular itu diperkirakan ikut dengan alat berat Excavator yang dipakai pada proyek reklamasi pantai.
"Ular itu ada yang lihat jatuh dari atas alat berat Excavator saat sedang menggali dan menimbung pasir di pantai, namun ular itu menghilang," ujarnya.
Menurut Ilham, Excavator itu sudah lama tersimpan di dalam hutan lalu dibawa ke proyek reklamasi, "Kemungkinan itu ular sudah lama di dalam alat berat lalu ikut terbawa." (SANDEQNEWS)
Jumat, 30 Oktober 2020
Kamis, 29 Oktober 2020
Sepih di Ujung Senja
Sepih di Ujung Senja
Hari berputar terus menerus,
Rasa sepi itu selalu datang
hanya menatap ufuk saat pagi
dan berbalik menatap senja, saat malam menjemput
Sepih, serasa suasana yang indah itu tak menggubrisku
Pebukitan Passarang, Oct 28 2020
Sabtu, 24 Oktober 2020
Kamis, 08 Oktober 2020
Minggu, 04 Oktober 2020
Sabtu, 03 Oktober 2020
Senin, 28 September 2020
Jumat, 25 September 2020
Kamis, 24 September 2020
Selasa, 22 September 2020
Senin, 21 September 2020
Selasa, 15 September 2020
Senin, 24 Agustus 2020
Minggu, 23 Agustus 2020
Kamis, 20 Agustus 2020
Rabu, 05 Agustus 2020
Kamis, 30 Juli 2020
Terkini, Detik detik Gedung Kantor Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan Ter...
Selasa, 28 Juli 2020
Jumat, 24 Juli 2020
Jumat, 10 Juli 2020
Senin, 06 Juli 2020
Minggu, 05 Juli 2020
Pandemi Covid-19 Belum Berhenti : Ratusan Warga
Hadang Pemakaman Pasien Covid-19 dan Membuka Paksa Peti Jenazah
Sabtu, 04 Juli 2020
Jumat, 03 Juli 2020
Rabu, 01 Juli 2020
Selasa, 30 Juni 2020
Senin, 29 Juni 2020
Sabtu, 27 Juni 2020
Jumat, 26 Juni 2020
Kamis, 25 Juni 2020
Rabu, 24 Juni 2020
Senin, 22 Juni 2020
Senin, 15 Juni 2020
Terkini, Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dalam Mobil Sedan
Kamis, 11 Juni 2020
Senin, 01 Juni 2020
Kamis, 28 Mei 2020
Rabu, 27 Mei 2020
Senin, 25 Mei 2020
Minggu, 24 Mei 2020
Rabu, 20 Mei 2020
Sabtu, 16 Mei 2020
Jumat, 15 Mei 2020
Jumat, 08 Mei 2020
Senin, 04 Mei 2020
Jumat, 01 Mei 2020
Sabtu, 25 April 2020
Kamis, 23 April 2020
Selasa, 21 April 2020
Kamis, 16 April 2020
Minggu, 12 April 2020
Sabtu, 11 April 2020
Sabtu, 04 April 2020
Jumat, 03 April 2020
Kamis, 02 April 2020
Minggu, 29 Maret 2020
Jumat, 27 Maret 2020
Kamis, 26 Maret 2020
Rabu, 25 Maret 2020
Selasa, 24 Maret 2020
Sabtu, 21 Maret 2020
Kamis, 19 Maret 2020
Selasa, 17 Maret 2020
Rabu, 11 Maret 2020
Minggu, 08 Maret 2020
Sabtu, 07 Maret 2020
Kamis, 05 Maret 2020
Minggu, 16 Februari 2020
Sabtu, 15 Februari 2020
Rabu, 12 Februari 2020
Minggu, 09 Februari 2020
Kamis, 23 Januari 2020
Sabtu, 18 Januari 2020
Persiapan Pengawasan Pemilu, Bawaslu Majene Adakan Rakonwas Tahapan Pemilu Tahun 2024
Persiapan Pengawasan Pemilu, Bawaslu Majene Adakan Rakonwas Tahapan Pemilu Tahun 2024
-
Tonton Videonya Sampai Habis : Suasana Kota Kabupaten Majene & Pasar Sentral Majene